Festival Seni Pencak Silat 2024, ASAD Perkenalkan Tradisi Silat
Bali (29/12) – Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan seni tradisional Indonesia ke dunia, Pemerintah Kabupaten Badung bekerja sama dengan IPSI Kabupaten Badung dan IPSI Provinsi Bali menyelenggarakan Festival Seni Pencak Silat 2024 antar Perguruan Se-Bali di Beachwalk Pantai Kuta, Bali, pada Minggu (29/12/2024). Festival ini mengangkat tema “Mempererat Persatuan dan Melestarikan Budaya Leluhur Bangsa Indonesia”.
Sebanyak 650 peserta dari berbagai perguruan silat ikut serta dalam acara ini, yang dihadiri oleh masyarakat Bali dan wisatawan mancanegara. Festival ini diikuti oleh 14 perguruan silat ternama, di antaranya Perguruan Bakti Negara, Kerta Wisesa, Satria Muda Indonesia (SMI), Setia Hati Terate (PSHT), Tapak Suci, Pagar Nusa, PERSINAS ASAD, IKSPI Kera Sakti, Setia Hati Winongo (PSHW), Seruling Dewata, PSTD, Sinar Putih, Perisai Diri, dan Merpati Putih.
“PERSINAS ASAD, yang baru pertama kali berpartisipasi dalam acara ini, turut mengirimkan 50 orang pendekar sabuk merah dan biru. Meskipun baru pertama kali tampil, PERSINAS ASAD menunjukkan kekuatan dan semangatnya dengan berbagai atraksi seni pencak silat yang memukau,” ujar Ketua PERSINAS ASAD Bali, Sukarnianto.
Festival ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar perguruan silat di Bali sekaligus memperkenalkan pencak silat sebagai seni budaya Indonesia yang tidak hanya tentang pertarungan, tetapi juga sarat dengan gerakan artistik yang menarik. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa pencak silat memiliki potensi ekonomi, khususnya di bidang pariwisata.
“Pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga seni budaya yang sangat menarik untuk dipertunjukkan kepada masyarakat luas. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan pencak silat lebih jauh lagi, tidak hanya sebagai olahraga atau seni bela diri, tetapi juga sebagai daya tarik wisata di Bali,” ujar Ketua IPSI Provinsi Bali, I Ketut Suiasa, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dengan adanya festival ini, pencak silat diharapkan semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia internasional, sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa yang perlu dilestarikan.