
Jakarta (23/04) – PERSINAS ASAD terus berkomitmen mempererat tali persaudaraan antar perguruan pencak silat. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua PERSINAS ASAD, H. Sukur, saat bersilaturahim dengan Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI), Edhy Prabowo di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
“Prinsip kami, pertandingan hanyalah di dalam gelanggang. Di luar gelanggang, kita adalah saudara,” ujar Sukur.
Sejalan dengan hal itu, Edhy Prabowo menegaskan pentingnya pencak silat sebagai media revolusi mental. Ia menyayangkan masih maraknya tawuran antar perguruan, padahal menurutnya, pencak silat seharusnya menjadi wadah pembentukan karakter.
“Kalau pelatih melatih dengan benar, bahwa pencak silat itu untuk bela diri, bukan untuk tawuran, maka itu adalah intinya,” kata Edhy.
Mantan pesilat PON ini juga menyoroti pentingnya menanamkan semangat nasionalisme. Menurutnya, setiap perguruan harus mendukung tim pencak silat nasional tanpa melihat asal perguruannya.
“Kalau sudah ngomong merah putih, kenapa masih ngomong bendera perguruan,” ujarnya.
Edhy juga mengapresiasi pendekatan karakter yang dibangun oleh PERSINAS ASAD melalui kegiatan pengajian. Ia menyebut, meskipun SMI lebih dahulu tergabung dalam IPSI, namun ASAD lebih dulu membangun perguruan lewat pendekatan spiritual.
“ASAD jauh lebih dahulu membangun perguruan melalui pengajian,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum PERSINAS ASAD, Kayat Sukayat menegaskan bahwa pembinaan karakter melalui pengajian menjadi pondasi utama ASAD dalam melahirkan pesilat yang bermental tangguh dan spiritual kuat.
“Aspek pencak silat itu kan memang mental spiritual, jadi kami membangun mental dan spiritualnya dahulu,” jelasnya.
Melalui silaturahim ini, Sukur berharap sinergi antara PERSINAS ASAD dan SMI dapat terjalin lebih erat ke depannya. Edhy pun siap mendukung dengan memfasilitasi latihan bersama di alam terbuka.