
Wonogiri (13/04) – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Wonogiri angkat bicara soal saran dari dinas terkait untuk mengatur jam latihan pencak silat. Hal ini menyusul kasus dugaan pencabulan oleh oknum guru silat di Kecamatan Purwantoro.
Ketua IPSI Wonogiri, Weda Hendragiri, mengatakan bahwa pengaturan jam latihan bukan keputusan sepihak. Ia menilai hal tersebut harus dibahas bersama seluruh pihak, baik dari perguruan silat, sekolah, maupun institusi pemerintahan.
“Setiap perguruan pencak silat punya tradisi dan aturan masing-masing, termasuk jam latihan. Kalau ada usulan untuk tidak latihan malam atau pada hari sekolah, itu perlu dibicarakan bersama,” kata Weda kepada wartawan, Minggu (13/4/2025).
Weda, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar PERSINAS ASAD, menekankan pentingnya sinergi agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Jangan sampai ada ego sektoral. Kalau tidak disinergikan, yang dirugikan justru para pesilat muda yang sedang menimba ilmu di perguruan,” tegasnya.
Menurut Weda, solusi terbaik adalah menemukan titik temu yang bisa diterima semua pihak. Ia meyakini bahwa dengan sinergi dan aturan yang jelas, latihan silat tetap bisa berlangsung tanpa mengganggu proses belajar siswa di sekolah.
“Harapannya, sekolah bisa menghargai tradisi perguruan silat, dan sebaliknya, perguruan juga bisa menyesuaikan dengan aturan pemerintah,” pungkasnya.