ASAD Dorong Generasi Muda Berbudi Luhur Hadapi Tantangan Arus Globalisasi
Jakarta (19/01) – Ketua Umum Pengurus Besar PERSINAS ASAD, H. Agus Susarso, menekankan pentingnya kerukunan dan kerja sama yang baik dalam mengelola organisasi pencak silat di tengah dinamika yang terus berkembang. Hal ini disampaikannya usai menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PERSINAS ASAD di Pondok Gede, Jakarta, Minggu, 19 Januari 2025.
“Awal tahun 2025 ini, berkumpulnya pengurus provinsi dari seluruh Indonesia menjadi langkah awal untuk memastikan program kerja Pengurus Besar PERSINAS ASAD dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” ujar Agus.
Ia mengingatkan pengurus baru maupun lama untuk tetap sejalan dalam menghadapi berbagai kendala yang ada. Menurutnya, setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda, baik secara internal maupun dalam hubungan eksternal dengan perguruan lain. Oleh karena itu, ia mengimbau pengurus di seluruh Indonesia untuk terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
“Terkait persaingan prestasi antarperguruan, saya harap semuanya tetap bersaing secara sehat. Selain itu, komunitas pencak silat harus bisa menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing, sesuai arahan guru besar agar selalu rukun dan baik dengan semua pihak,” katanya.
Agus juga menyoroti peran generasi muda dalam membangun citra positif pencak silat di tengah berbagai tantangan arus globalisasi. Ia berharap perilaku budi pekerti luhur para pesilat dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
“Saat ini, pengaruh globalisasi terhadap generasi muda sangat besar. Dengan membangun perilaku budi pekerti luhur dalam pencak silat, kita dapat menciptakan suasana pencak silat yang adem, damai, dan kondusif,” tegasnya.
Dengan kehadiran pengurus 36 provinsi, Agus berharap pengalaman dari provinsi yang sudah berkembang dapat menjadi inspirasi bagi pengurus provinsi yang baru. Rakornas ini, menurutnya, juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman antar-pengurus PERSINAS ASAD dari seluruh Indonesia.
“Provinsi yang baru, yang masih memiliki berbagai kekurangan, bisa belajar dari provinsi yang lebih maju. Dengan begitu, organisasi ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar,” pungkasnya.