
Thailand (9/10) — Wasit juri dari PERSINAS ASAD, Deni Hendrik Akbar asal Jawa Barat dan Edi Rusmawan asal DKI Jakarta dar Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS SMI), berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang International Referee & Jury
Upgrading yang digelar di Kompleks Olahraga Hat Yai, Songkhla, Thailand, pada 5–9 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 64 wasit dan juri internasional dari sembilan negara Asia Tenggara, yakni Brunei, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand (tuan rumah), dan Vietnam. Acara tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Pencak Silat Thailand (PSAT), bertepatan dengan persiapan SEA Pencak Silat Championship (SEAPSC) yang akan berlangsung pada 10–15 Oktober 2025 di Hotel Hansa JB, Hat Yai.
Tak sekadar pelatihan, ajang ini menjadi proses seleksi ketat bagi para wasit untuk naik kelas dari Kelas 3 ke Kelas 2, dan dari Kelas 2 ke Kelas 1. Para peserta menjalani serangkaian ujian teknis dan evaluasi menyeluruh menggunakan Sistem Penilaian Digital (DCS) serta teknologi Asisten Wasit Video (VAR) yang kini menjadi standar baru dunia Pencak Silat internasional.
“Perkembangan pesat dunia Pencak Silat menuntut wasit dan juri yang tidak hanya kompeten, tapi juga melek teknologi,” ujar Sekretaris Jenderal IPSF, Teddy Suratmadji, dalam sambutan pembukaan.
Upgrading ini menjadi langkah penting menuju SEA Games ke-33 Thailand 2025, di mana cabang Pencak Silat dijadwalkan berlangsung pada 13–17 Desember di Stadion Jiranakorn, Hat Yai. Karena perubahan peraturan, ajang pra-pertandingan (pre-games) seperti SEAPSC digelar lebih awal sebagai ajang uji coba sekaligus ajang pembuktian para wasit terbaik.
Presiden PSAT, Panu Uthairat, menyebutkan bahwa Hat Yai kini menjadi pusat pengembangan Pencak Silat modern berbasis presisi, keadilan, dan teknologi. “Kami ingin memastikan kualitas wasit terbaik Asia Tenggara siap menghadapi era digital Pencak Silat,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, dua wakil Indonesia dari PERSINAS ASAD, Deni Hendrik Akbar dan Edi Rusmawan dari Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS SMI), berhasil menembus daftar 10 peserta terbaik (The Best 10) sebuah capaian yang menunjukkan kualitas SDM Indonesia di level internasional.
“Ini kebanggaan bagi Indonesia, khususnya bagi PERSINAS ASAD. Kami terus berkomitmen melahirkan wasit dan pesilat berkarakter profesional yang siap bersaing di ajang dunia,” ujar H. Agus Susarso Ketua Umum Pengurus Besar PERSINAS ASAD dengan bangga.